Agus Gumiwang menyampaikan optimisme yang tinggi terhadap kemampuan industri kereta nasional dalam memenuhi proyek strategis ini. Ia menggarisbawahi bahwa PT INKA telah memiliki rekam jejak internasional yang kuat dengan mengekspor produknya ke berbagai negara, sehingga kualitasnya sudah teruji.
Mengenai kesiapan kapasitas produksi, Menperin menjelaskan bahwa sektor industri kereta api telah berkembang pesat dalam tiga dekade terakhir. Pemerintah akan menyesuaikan dukungannya berdasarkan kebutuhan riil dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai operator.
Latar Belakang Pengadaan KRL Baru
Kebijakan penambahan 30 rangkaian KRL ini diusulkan oleh Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, dengan total anggaran sekitar Rp 5 triliun. Presiden Prabowo Subianto menyetujui anggaran ini untuk memperkuat dan memperluas layanan transportasi massal di kawasan Jabodetabek yang padat penduduk.
Langkah ini merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan kenyamanan transportasi publik bagi masyarakat banyak, sekaligus mendorong pertumbuhan industri strategis dalam negeri.
Artikel Terkait
Bank Saqu Luncurkan Program Good Gesture di IdeaFest 2025 untuk Edukasi Keuangan Inklusif
Harga Nikel Global 2025 Turun, Industri Nikel Indonesia Justru Tumbuh Berkat Hilirisasi
Aset Keuangan Syariah Tembus Rp 3.050 Triliun, OJK Beberkan Tantangan Literasi
Bea Cukai Tembus Rp 221,3 Triliun di 2025, Ungkap Strategi dan Capaian Pengawasan