Meski mengakui bahwa aspek operasional Whoosh sudah berjalan dengan baik, Jonan menolak berkomentar lebih jauh ketika ditanya tentang tata kelola dan persoalan utang yang membelit proyek tersebut.
"Soal pengelolaan bagaimana, utangnya bagaimana, silakan tanya sendiri. Karena tadi tidak dibahas," tuturnya singkat.
Fokus Pertemuan: Diplomasi dan Pengembangan BUMN
Menurut Jonan, pertemuan lebih banyak diisi dengan penyampaian pandangan dan apresiasinya terhadap sejumlah program yang diusung Prabowo.
"Kami sharing peran serta beliau yang sangat bagus dan aktif di diplomasi luar negeri. Juga di pengembangan BUMN dan partisipasi BUMN untuk bangsa. Juga program yang sifatnya kerakyatan. Jadi seperti keberpihakan pada keadilan sosial, MBG, Koperasi Merah Putih, sekolah rakyat. Multiplier effect-nya secara perlahan akan tumbuh," jelas Jonan.
Latar Belakang Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh
Pemerintah diketahui masih berupaya mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan beban utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. Nilai proyek ini sangat besar, dengan total biaya mencapai USD 7,27 miliar atau setara dengan Rp 120 triliun (mengasumsikan kurs Rp 16.570 per dolar AS). Angka ini sudah termasuk pembayaran untuk pembengkakan biaya proyek (cost overrun) yang mencapai USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 19,8 triliun.
Artikel Terkait
ADRO Pangkas Aset Batu Bara, Analis Tetap Beri Sinyal Beli
BCA Tutup Cabang Saat Libur Natal-Tahun Baru, Layanan Digital Jadi Andalan
Investor Asing Borong Saham, Tapi Lepas SBN Rp620 Miliar
Dony Oskaria: 15.000 Huntara Segera Dibangun untuk Korban Bencana