Labore Luncurkan MCU (Microbiome Check-Up) Kulit Pertama di Asia Tenggara
Labore, brand dermatologi terkemuka, secara resmi meluncurkan layanan pemeriksaan MCU (Microbiome Check-Up) kulit pertama di Asia Tenggara. Inovasi terbaru ini dihadirkan untuk membantu masyarakat memahami kondisi kulit mereka secara lebih mendalam melalui analisis mikrobioma yang presisi.
Microbiome: Kunci Kesehatan Kulit yang Personal
Menurut dr. Sari Chairunnisa, Sp.DVE., FINSDV, Founder Labore, microbiome merupakan elemen fundamental dalam kesehatan kulit. "Setiap individu memiliki komposisi mikrobioma yang unik. Melalui teknologi kolaborasi researcher dan dermatologis dalam dan luar negeri, kami tidak hanya mengidentifikasi jenis kulit, tetapi juga mengevaluasi keseimbangan mikrobioma yang berperan vital dalam ketahanan kulit," jelasnya.
Labore Microbiome Balance Analyzer: Teknologi Diagnostik Revolusioner
Sebagai bagian integral dari pemeriksaan MCU kulit, Labore memperkenalkan Microbiome Balance Analyzer - alat diagnosis kulit yang dikembangkan dan divalidasi oleh dermatolog global. Alat ini dirancang untuk mengidentifikasi kondisi kulit secara presisi, termasuk analisis mendalam terhadap keseimbangan mikrobioma.
Untuk memastikan analisis yang komprehensif, Labore melibatkan berbagai keahlian dermatolog klinis dan subspesialis, mencakup dermatologi estetik, pediatrik, immunodermatology, hingga dermatologi alergi. Pendekatan multidisiplin ini memungkinkan hasil pemeriksaan memberikan pemahaman holistik tentang kesehatan kulit setiap individu.
Kolaborasi Strategis dengan Nusantics
Labore menjalin kemitraan strategis dengan Nusantics, perusahaan bioteknologi yang berfokus pada inovasi berbasis mikrobioma. Revata Utama, BSc. (Hons), Founder dan CEO Nusantics, mengungkapkan, "Teknologi microbiome decoding mampu memetakan kondisi kulit setiap individu, memberikan insight yang akurat bagi dermatologist dalam memberikan rekomendasi perawatan yang spesifik dan personal."
Artikel Terkait
Ekonomi Digital Indonesia Tembus USD 90 Miliar, Diproyeksikan Capai USD 400 Miliar di 2030
Masayoshi Son Kembali Jadi Orang Terkaya Jepang, Kunci Suksesnya Strategi AI
Kementan dan TNI AL Kolaborasi Wujudkan Swasembada Kedelai dengan Lahan 10.000 Hektar
AZKO (ACES) Buka Suara Soal Isu MAPI Boyong Kembali Ace Hardware