Kepala Sekolah SLB-D1 YPAC Jakarta, Ai Ucu Rosida, menyatakan rasa syukurnya atas kerja sama ini. "Kami sangat bersyukur atas kerja sama PNM yang telah memberikan ruang belajar dan kesempatan berharga bagi anak-anak kami. Program ini menjadi bukti nyata bahwa setiap anak berhak mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan bermakna untuk meraih harapan yang setara," ujarnya.
Komitmen PNM untuk Pemberdayaan yang Inklusif
Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi, menegaskan komitmen perusahaan dalam menciptakan kesetaraan. "Kami percaya setiap manusia memiliki potensi besar yang hanya perlu diberi kesempatan setara untuk tumbuh. Pemuda dengan cerebral palsy adalah bagian dari masa depan bangsa yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Di momen Sumpah Pemuda ini, kami justru belajar banyak dari keteguhan dan semangat mereka yang menjadi inspirasi bagi pemuda Indonesia," tutur Arief.
Bagi PNM, upaya pemberdayaan penyandang disabilitas bukan sekadar aktivitas sosial, melainkan sebuah komitmen fundamental untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif dan berdaya. PNM bertekad untuk memastikan setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki peluang untuk mengembangkan potensinya secara maksimal.
Program di Jakarta ini merupakan bagian dari perluasan makna pemberdayaan oleh PNM, yang sebelumnya berfokus pada sektor ekonomi, kini merambah ke sektor pendidikan bagi difabel. Inisiatif serupa telah diimplementasikan di berbagai kota di Indonesia, seperti Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Denpasar, dan banyak kota lainnya.
Artikel Terkait
Dolar AS Terseok di Asia, Pasar Menanti Data Ketenagakerjaan dan Sinyal Bank Sentral
Harga Emas Antam Stagnan di Rp 2,46 Juta per Gram
IHSG Melaju Sendirian di Tengah Kemelut Pasar Asia
Bluebird Siapkan 25 Ribu Armada Hadapi Lonjakan Libur Akhir Tahun