Rekomendasi Saham dari UOB Kay Hian
Analis merekomendasikan investor untuk memanfaatkan koreksi ini sebagai peluang akumulasi saham dengan fundamental solid. Berikut rekomendasi saham yang dinilai berpotensi mencatat kinerja unggul:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
- PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
- PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
- PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)
- PT Harum Energy Tbk (HRUM)
- PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Perspektif Kiwoom Research
Head of Research Kiwoom Research, Liza Camelia Suryanata, menilai penurunan tajam IHSG lebih disebabkan oleh aksi profit taking dan reposisi dana investor domestik, bukan penarikan modal asing. "Investor asing tetap bertahan, hanya lebih selektif memilih saham yang likuid, valuasi fair, dan punya free float besar," ujarnya.
Kinerja BBCA di Tengah Koreksi
Menariknya, di tengah koreksi IHSG, saham BBCA justru menguat ke level Rp8.350 dengan net foreign buy mencapai Rp338,43 miliar. Volume perdagangan tercatat 1,82 juta lot dengan nilai transaksi Rp1,51 triliun, menjadi terbesar kedua pada hari tersebut.
Proyeksi Waktu Implementasi
Perubahan metodologi MSCI ini baru akan diterapkan pada Mei 2026, bertepatan dengan pembaruan global terhadap sistem free float adjustment yang lebih komprehensif. Dengan horizon waktu yang masih panjang, investor memiliki ruang untuk memposisikan portofolio pada saham-saham dengan kinerja solid dan valuasi menarik.
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Artikel Terkait
IHSG Siap Melaju ke 8.700, Pola Dragonfly Doji Jadi Sinyal Rebound
Airlangga Usulkan WFA Akhir Tahun 2025 untuk Dongkrak Ekonomi dan Antisipasi Kemacetan
Wall Street Berakhir Terbelah: Nasdaq Bertahan Hijau di Tengah Koreksi Indeks Lain
Wall Street Berakhir Terbelah, Nasdaq Bertahan di Tengah Tekanan Data Ekonomi