Wall Street menutup sesi perdagangan Selasa (16/12/2025) dengan performa yang beragam. Dari tiga indeks utama, cuma Nasdaq Composite yang berhasil mencatatkan angka hijau. Sementara itu, Dow Jones dan S&P 500 justru terperosok ke zona merah.
Rinciannya, Dow Jones Industrial Average anjlok 302,30 poin, atau setara 0,62 persen, ke level 48.114,26. Indeks S&P 500 juga melemah, turun 16,25 poin (0,24 persen) menjadi 6.800,26. Di sisi lain, Nasdaq Composite justru bertahan, naik tipis 54,05 poin atau 0,23 persen ke posisi 23.111,46.
Pergerakan pasar hari itu cukup menarik. Nasdaq menunjukkan ketahanan dengan pulih dan ditutup lebih tinggi. Namun, sentimen negatif justru membebani S&P 500 dan Dow. Tekanan utama datang dari saham-saham sektor kesehatan dan energi yang mengalami penurunan cukup signifikan.
Di balik keriuhan itu, para investor tampaknya sedang mencerna sejumlah data ekonomi terbaru. Mereka berusaha membaca arah kebijakan moneter Federal Reserve untuk tahun 2026. Salah satu laporan yang jadi perhatian datang dari Departemen Tenaga Kerja AS.
Laporan itu menunjukkan, Non-Farm Payrolls (NFP) pada November 2025 justru bertambah 64 ribu pekerjaan. Ini adalah pemulihan setelah sebelumnya terjadi penurunan di bulan Oktober akibat pemangkasan pengeluaran pemerintah. Tapi, ceritanya tidak sepenuhnya positif.
Artikel Terkait
IHSG Melaju, Rupiah Tersendat di Awal Perdagangan
BI Diimbau Bertahan: Suku Bunga 4,75% Dinilai Kunci Jaga Rupiah Jelang Akhir Tahun
Minyak Mentah Jatuh ke Titik Terendah Tiga Tahun, Pasar Komoditas Bergejolak
IHSG Siap Melaju ke 8.700, Pola Dragonfly Doji Jadi Sinyal Rebound