Metode perhitungan baru akan membandingkan data kepemilikan publik dari laporan emiten dan data agregat dari KSEI, kemudian mengambil nilai terendah sebagai acuan free float. Kategori saham yang akan diklasifikasikan sebagai non-free float meliputi saham fisik, kepemilikan korporasi, dan kategori 'others'.
Konsultasi publik ini akan berlangsung hingga 31 Desember 2025, dengan hasil akhir diumumkan paling lambat 30 Januari 2026. Jika disetujui, perubahan metodologi akan diterapkan pada review indeks Mei 2026.
Simulasi MSCI menunjukkan metode baru ini dapat mempengaruhi bobot beberapa saham besar seperti BBCA, BBRI, BMRI, TLKM, dan ASII dalam indeks MSCI.
Artikel Terkait
REAL Auto Reject, Diborong Asing: Target Rp150 di Depan Mata?
BKSL Cetak Laba Rp 74 Miliar, Pendapatannya Nyaris DOBEL! Rahasianya Apa?
Utang Rp9.138 Triliun, Ini Langkah Berani Purbaya Yudhi Sadewa untuk Menyelamatkan Negara
MSCI Bakal Ubah Peta Investasi Indonesia? Simak Dampaknya untuk Saham Blue Chip!