Erwin Ciputra, Presiden Direktur dan CEO Chandra Asri Group, memberikan konteks strategis dari akuisisi tersebut.
"Akuisisi jaringan SPBU ritel Esso sejalan strategi pertumbuhan jangka panjang perseroan, yang berfokus pada pembangunan infrastruktur energi terintegrasi untuk solusi energi dan mobilitas di Singapura dan Asia Tenggara," ujarnya.
Kembali ke pinjaman dari Bangkok Bank, perjanjiannya sendiri sudah ditandatangani lebih dulu, tepatnya pada 18 Desember 2025. Perjanjian inilah yang menjadi landasan pemberian pinjaman, yang rencananya akan dipakai CAC untuk kebutuhan operasional sehari-hari dan tentu saja, investasi.
Pinjaman ini punya jangka waktu yang cukup panjang, berlaku hingga akhir dekade, 31 Desember 2030. Dan lagi-lagi, hukum Singapura yang akan menjadi acuan jika terjadi sesuatu.
Dengan langkah finansial ini, grup bisnis Prajogo Pangestu terlihat semakin serius menggarap peta energi regional.
Artikel Terkait
OJK Perketat Pengawasan, Rekening Dana Syariah Indonesia Dibekukan
Konglomerasi Cetak Rekor, IHSG Melesat 22% di 2025
Geliat 15 Bendungan Baru: Dari Way Apu yang Hampir Rampung hingga Riam Kiwa yang Baru Dimulai
CUAN Rebut 20% Saham SINI, Sinyal Akuisisi Bertahap Dimulai