Tahun 2025 di pasar modal Indonesia punya cerita yang jelas: uang tunai mengalir deras dari sektor perbankan. Tak tanggung-tanggung, nilai dividen yang dibagikan oleh industri finansial ini menembus angka Rp 80,3 triliun. Jumlah itu, tentu saja, menempatkan mereka di puncak sebagai penyumbang dividen terbesar.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Samsul Hidayat, Direktur Utama KSEI, dalam sebuah konferensi pers penutupan perdagangan di BEI, Jakarta, akhir tahun lalu. Ia menekankan bahwa angka-angka yang disebutkannya adalah realisasi, bukan sekadar proyeksi atau angan-angan.
Jarak pencapaian sektor perbankan dengan pesaing di bawahnya terbilang cukup jauh. Posisi runner-up diisi oleh sektor energi, yang menyumbang Rp 27 triliun. Kontribusi utama, menurut Samsul, datang dari subsektor batu bara.
Di sisi lain, sektor infrastruktur dan industri juga tak mau ketinggalan. Mereka turut memberi warna dalam pesta dividen tahun itu. Infrastruktur layanan telekomunikasi terintegrasi, misalnya, membukukan pembagian dividen senilai Rp 20 triliun.
Artikel Terkait
Medco Energi Pindahkan Saham Anak Usaha Senilai Rp24,17 Miliar
Demutualisasi BEI: Langkah Strategis Atasi Konflik Kepentingan
Ekonomi Indonesia Tembus Badai Global, Pertumbuhan 5,04% dan Surplus Dagang Jadi Penopang
Target IPO Meleset, Tapi Dana Masuk Tembus Rp278 Triliun