Detrick mengingatkan, volatilitas adalah bagian tak terpisahkan dari pasar.
Melihat pergerakan sektor, material jadi yang paling cemerlang hari Jumat itu. Sementara barang konsumsi non-esensial justru terpuruk. Kalau ditarik lebih panjang sepanjang tahun, layanan komunikasi, teknologi, dan industri masih jadi juara. Sektor real estate tampaknya akan jadi satu-satunya yang menutup tahun 2025 dengan catatan merah.
Ada beberapa saham yang menarik perhatian. Nvidia, misalnya, naik 1% setelah mereka sepakat melisensikan teknologi dari startup Groq dan merekrut sang CEO. Target juga melonjak 3,1% setelah ada kabar aktivisme dari sebuah hedge fund besar.
Di sisi lain, perusahaan-perusahaan penambang logam mulia seperti First Majestic dan Coeder Mining ikut meroket. Kenaikan mereka antara 1,2% hingga 3%, didorong oleh harga emas dan perak yang terus mencetak rekor tertinggi baru.
Secara keseluruhan, suasana pasar masih optimis. Saham yang naik masih lebih banyak ketimbang yang turun di NYSE. Bahkan, ada 342 saham yang berhasil sentuh level tertinggi sepanjang masa. Angka yang cukup menggembirakan untuk menutup akhir tahun.
Artikel Terkait
Pimpinan Garuda Bantah Keras Kabar Pramugari Patah Tulang Akibat Turbulensi
IHSG di Ujung Tanduk: Ujian Berat Menanti di Akhir 2025
Harga Emas Antam Merangkak Naik, Sentuh Rp 2,6 Juta per Gram
Emas Antam Tembus Rp2,6 Juta per Gram di Akhir Pekan