“Ketika mendengar ada sesama nasabah PNM yang terdampak banjir dan longsor, kami merasa terpanggil. Lewat usaha yang kami miliki, kami ingin berbagi. Rendang ini mungkin sederhana, tapi kami berharap bisa memberi tenaga dan semangat bagi mereka yang sedang berjuang,” ujar Ningsih.
Ia menambahkan, ikatan di PNM itu lebih dari sekadar urusan pembiayaan.
“PNM mengajarkan kami untuk tidak hanya tumbuh sendiri, tetapi juga saling menguatkan. Di saat sulit seperti ini, rasa kebersamaan itu terasa sangat nyata,” ucapnya.
Dari sisi perusahaan, Sekretaris Perusahaan PNM, Dodot Patria Ary, menjelaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari nilai inti yang mereka pegang.
“Kami turut berduka atas musibah yang dialami masyarakat. Dalam upaya membantu pemulihan, kami sengaja melibatkan nasabah PNM Mekaar yang memiliki usaha makanan siap saji. Produk karya Ibu Hani dan Ibu Ningsih telah disalurkan. Harapannya, ini bisa meringankan kebutuhan pangan sekaligus menguatkan semangat para penyintas,” katanya.
Jadi, yang dibawa lebih dari sekadar makanan. Ada rasa peduli di sana. Ada keinginan untuk memastikan bahwa di saat-saat terberat, tidak ada yang merasa sendiri.
Sebagai satu keluarga besar, pilihan mereka jelas: untuk terus hadir, saling menjaga, dan tumbuh bersama. Bersama-sama.
Artikel Terkait
Data Ekonomi AS Terlalu Sehat, Wall Street Malah Gemetar
CIMB Niaga Tambah Kredit Rp300 Miliar untuk Anak Usaha Triputra Agro Persada
PNM Raih Penghargaan Komunikasi Inklusif Berkat Dedikasi pada Pemberdayaan Perempuan
Purbaya Siapkan Rp 2 Triliun untuk Tekstil dan Furniture, Bunga 6 Persen