Minyak Dunia Merah Pekan Lalu, Tapi Ada Sinyal Pemulihan di Tengah Ketegangan Geopolitik

- Senin, 22 Desember 2025 | 08:00 WIB
Minyak Dunia Merah Pekan Lalu, Tapi Ada Sinyal Pemulihan di Tengah Ketegangan Geopolitik

Harga minyak dunia akhirnya tutup pekan dengan catatan merah, meski sempat merangkak naik di hari Jumat lalu. Secara keseluruhan, pekan kemarin harganya terpangkas sekitar satu persen. Gerak naik tipis di akhir pekan itu terjadi di tengah suasana pasar yang tegang, dipicu kekhawatiran pasokan dari Venezuela dan kabar buruk soal perundingan damai Rusia-Ukraina.

Namun begitu, ada secercah harapan. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berhasil bangkit dari titik terendahnya dalam beberapa bulan belakangan. Kontrak berjangka untuk Februari 2026 ditutup menguat pada Jumat, dan ini cukup memberi angin segar bagi para trader. Mereka mulai yakin tekanan jual yang menghantui selama ini mungkin saja mulai melemah.

Pergerakannya cukup menarik. Setelah sempat menyentuh level rendah di USD54,89 pada Selasa, aksi beli dari para pelaku yang ingin menutup posisi jual mereka mendorong harga melesat. Harga pun merangkak mendekati level USD56,85. Pergerakan ini menjadikan level retracement 50 persen, yaitu USD55,87, sebagai titik krusial yang akan menentukan arah harga ke depan.

James Hyerczyk, seorang analis dari FX Empire, punya pandangannya sendiri.

"Bertahannya harga WTI di atas USD55,87 itu sinyal penting," katanya. Menurutnya, ini membuka peluang terbentuknya higher low untuk kedua kalinya.

Kalau harga bisa konsisten menembus dan bertahan di atas USD56,85, maka jalan menuju area USD57,51 hingga USD58,07 kemungkinan besar terbuka. Tapi Hyerczyk juga mengingatkan, jangan terlalu euforia dulu. Rintangan berat masih menunggu di rata-rata pergerakan 50 hari (MA-50) yang berkisar di USD58,60. Level itu adalah resistance kunci yang harus ditaklukkan jika harga ingin naik lebih jauh.


Halaman:

Komentar