Riduan menjelaskan, pengalaman mereka sangat berharga. “Mandirian Tanggap Bencana yang pernah terlibat dalam penanganan tsunami Aceh serta gempa di Palu kembali kami aktifkan. Dengan pengalaman tersebut, relawan akan diberangkatkan langsung ke Aceh,” terangnya saat melepas armada bantuan di Medan.
Selain kiriman barang, kehadiran di lokasi juga diwujudkan dengan mendirikan posko. Dua posko BUMN Peduli Tanggap Bencana telah berdiri di Gayo Lues dan Aceh Selatan. Posko ini bukan sekadar tenda biasa, tapi dilengkapi dapur umum, fasilitas pendidikan dan kesehatan, bahkan genset dan akses internet.
Semua upaya ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bank tersebut di Sumatera. Sinergi dengan pemerintah, BPBD, aparat setempat, dan lembaga filantropi seperti Mandiri Amal Insani (MAI) terus diperkuat agar bantuan efektif dan akuntabel.
Ke depan, komitmennya tak berhenti di tanggap darurat. Riduan menambahkan, Bank Mandiri akan terus mendampingi proses pemulihan pascabencana. Mulai dari bantuan fisik, revitalisasi lingkungan, hingga perbaikan sarana pendidikan dan rumah ibadah yang rusak.
Tak hanya itu, ada juga dukungan berupa relaksasi pembiayaan sesuai ketentuan yang berlaku. Ini dimaksudkan untuk meringankan beban ekonomi warga dan mendukung pemulihan aktivitas mereka secara bertahap.
“Kami menyampaikan empati yang mendalam,” pungkas Riduan.
“Melalui Mandiri Tanggap Bencana, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus hadir mendampingi warga, sekaligus memperkuat sinergi dengan pemerintah.”
Jadi, dari darurat hingga pemulihan, mereka berusaha tetap ada. Memang, jalan masih panjang. Tapi setidaknya, langkah konkret sudah mulai terlihat di tanah Sumatera.
Artikel Terkait
Wall Street Meroket Didorong Inflasi Melandai dan Demam AI
ASN Boleh Kerja dari Mana Saja di Akhir 2025, Pemerintah Pacu Pergerakan Ekonomi
Kekayaan 10 Orang Terkaya Dunia Tembus Rp41 Kuadriliun, Elon Musk Pimpin Jauh
APBN 2025 Tembus Rp 2.911 Triliun, Daya Beli Masyarakat Terjaga