KUPANG, murianetwork.com - Perubahan musim hujan di Provinsi NTT, berdampak pada hasil panen petani yang diperkirakan bergeser ke Bulan April sampai Mei. Hal ini pun berdampak pada kenaikan harga beras di pasaran.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah NTT, Himawan Kartika Nugraha, mengaku bahwa harga beras kemungkinan pada Bulan Januari dan Februari 2024 masih tetap tinggi, karena pasokan beras dari dalam negeri memang tetap ada tetapi tidak banyak sama seperti kondisi normal.
"Kalau kondisi normal kan biasanya Oktober sudah hujan dan petani sudah mulai tanam, apa lagi NTT yang kebanyakan sawahnya bergantung pada air hujan, tentunya dengan kondisi ini akan sangat menyulitkan," ungkapnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Jumat (12/1).
Artikel Terkait
Bahlil Pastikan Listrik Aceh Pulih Usai Lapor ke Prabowo
IHSG Tembus 8.640, Cetak Rekor Baru di Tengah Aksi Jual di Sektor Keuangan
Fintech Indonesia Siap Pukau Publik di Mandiri BFN Fest 2025
Menteri Keuangan Buka Suara Soal Permintaan Insentif Pajak dari Danantara