Kilang minyak Balikpapan, Kalimantan Timur, sebentar lagi bakal punya wajah baru. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia baru-baru ini mengumumkan, proyek besar Refinery Development Master Plan (RDMP) di sana rencananya akan diresmikan sebelum tahun berganti. Target peresmiannya, kata dia, pada 17 Desember 2025 mendatang.
"InsyaAllah tanggal 17 Desember besok. Itu bisa menambah kurang lebih sekitar 100 ribu barel lebih,"
ucap Bahlil dalam Bisnis Indonesia Group Conference 2025 di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Senin lalu.
Kehadiran kilang yang ditingkatkan kapasitasnya ini bukan sekadar proyek fisik biasa. Bahlil meyakini, RDMP Balikpapan punya dampak strategis: menghentikan impor solar dan mengurangi ketergantungan pada avtur impor. Logikanya sederhana, dengan peningkatan pengolahan minyak mentah, program biodiesel B50 bisa lebih digenjot. Menurut hitungannya, tahun depan Indonesia bahkan berpotensi surplus solar sampai 4 juta ton kalau program B50 benar-benar jalan.
"Avtur juga begitu. Karena kita sudah surplus di solar, maka bahan baku yang tadinya solar kita mau dorong untuk bikin avtur supaya tidak perlu lagi kita impor avtur,"
Artikel Terkait
IHSG Pacu Rekor ke 8.720, Dana Pemulihan Bencana Sumatera Siap Dicairkan
PADU Bitung: Pertamina Buka Jembatan Kerja bagi Penyandang Disabilitas
BEI Tetapkan Harga Teoretis PANI Rp13.850 Jelang Rights Issue
Sustainability Bukan Sekadar Tren, Tiga Tantangan Ini Menanti Dunia Usaha