Lalu, kemana uang hasil IPO mereka akan dialirkan? Rencananya, sebagian besar dana tepatnya 56,33 persen akan dipakai untuk modal kerja. Tujuannya jelas: membeli bahan baku sarang burung walet. Sisa dananya, sekitar 43,67 persen, akan disuntikkan ke anak perusahaannya, PT Realfood Winta Asia. Alokasinya sama, untuk pengadaan bahan baku juga.
Di sisi lain, kinerja keuangan RLCO sejauh ini terlihat solid. Selama lima bulan pertama di 2025, penjualannya mencapai Rp231,3 miliar. Angka itu naik signifikan, sekitar 47,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba mereka juga ikut meroket. Peningkatannya sejalan dengan volume penjualan ekspor yang membesar dan perluasan kanal distribusi di dalam negeri. Tampaknya, langkah ke bursa ini diambil saat momentum perusahaan sedang bagus-bagusnya.
Nah, tinggal kita lihat nanti, apakah RLCO bisa mempertahankan daya pacu ini di tengah dinamika pasar yang tak pernah benar-benar bisa ditebak.
Artikel Terkait
Teori Ekonomi Klasik Tersendat di Era Media Sosial dan Birokrasi Lambat
Anugrah Argon Medica Resmi Jadi Ujung Tombak Distribusi Merck di Indonesia
Wall Street Dibuka Lesu, Nvidia Goyang Jelang Keputusan The Fed
Pemerintah Pacu Penerimaan Rp 23 Triliun dari Bea Keluar Emas dan Batu Bara