Di sisi lain, persentase yang sama, 59 persen, ingin warisan dipakai untuk kebutuhan dasar: perumahan, kesehatan, dan jaring pengaman finansial. Sementara 56 persen responden menganggap pendidikan sebagai hadiah paling berharga untuk generasi berikut, mencakup biaya sekolah, kuliah, sampai pelatihan vokasi.
"Tak ketinggalan, 42 persen responden juga memilih mengalokasikan warisan untuk tujuan filantropi, seperti mendukung lembaga sosial atau menyumbang ke komunitas yang sejalan dengan nilai-nilai keluarga," jelas Albertus Wiroyo.
Sayangnya, di balik semua keinginan baik itu, ada ketidakpastian yang mengganggu. Banyak keluarga merasa tidak yakin apakah warisan baik materi maupun nilai-nilai akan bertahan. Sebanyak 60 persen responden khawatir kekayaan mereka tak akan melewati generasi anak. Hanya 31 persen yang percaya bahwa anak mereka akan menjaga nilai dan tradisi keluarga dalam mengelola warisan.
"Sebanyak 55 persen responden mengaku khawatir ahli waris mereka tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk mengelola warisan," tulis laporan tersebut.
Lalu, solusinya apa? Individu disarankan menyusun "estate plan" yang detail dan membuat wasiat komprehensif. Tujuannya jelas: agar distribusi aset sesuai keinginan dan potensi konflik keluarga bisa diredam. Komunikasi terbuka dengan anggota keluarga sejak dini juga krusial agar transisi kekayaan berjalan mulus.
Selain itu, orang tua dianjurkan berinvestasi pada edukasi finansial ahli waris bisa melalui pendidikan formal, diskusi rutin, atau pendampingan khusus. Toh, generasi penerus harus siap mengelola warisan secara bertanggung jawab.
Untuk menjaga pertumbuhan aset, beragam solusi perencanaan warisan seperti asuransi jiwa jangka panjang, manfaat tunai terjamin, dan instrumen investasi lainnya bisa dipertimbangkan. Intinya, butuh langkah nyata, bukan sekadar khawatir.
Artikel Terkait
Vonisi ASDP: Ketika Kriminalisasi Mengancam Logika Bisnis
Tapak PLTN Masih Diperebutkan, Bapeten Ungkap Dua Wilayah Unggulan
OJK Batasi Kuota Besar, Investor Kecil Dapat Porsi Lebih Besar di IPO
BTN Cetak Lonjakan Pendapatan Bunga 44%, Analis Soroti Momentum Baru