Djaka Bertekad: Sejarah Kelam Bea Cukai Tak Boleh Terulang

- Rabu, 03 Desember 2025 | 14:06 WIB
Djaka Bertekad: Sejarah Kelam Bea Cukai Tak Boleh Terulang

Soal oknum nakal, Djaka berjanji tak akan main-main. Pegawai yang kedapatan melanggar akan ditindak tegas melalui proses yang berlaku, baik oleh unit kepatuhan internal maupun Kementerian Keuangan. Prinsipnya, tak ada tempat bagi mereka yang ‘makan gaji buta’.

Hilangkan Stigma ‘Sarang Pungli’

Djaka menyadari betul, citra Bea Cukai di mata masyarakat masih kerap dikaitkan dengan pungutan liar. Itulah yang sekarang coba dibongkar pelan-pelan. Menurutnya, upaya perbaikan ini sejalan dengan dorongan Menkeu Purbaya dan mutlak membutuhkan dukungan publik.

“Ya mungkin image di masyarakat bahwa Bea Cukai adalah sarang pungli itu sedikit demi sedikit kita hilangkan. Kami memohon dukungan dari masyarakat untuk mendukung bagaimana kita ke depannya menjadi lebih baik,” paparnya.

Sepanjang setahun terakhir, arahan Menkeu memang lebih banyak terfokus pada peningkatan kualitas SDM dan peralatan. Wacana pembekuan sendiri sebelumnya memang sempat mencuat. Purbaya mengungkapkan, kinerja Bea Cukai dinilai kurang memuaskan, baik oleh pimpinan negara maupun masyarakat.

Namun begitu, Purbaya konon sudah meminta waktu satu tahun kepada Presiden Prabowo Subianto untuk membenahi institusi ini. Taruhannya cukup besar: nasib sekitar 16.000 karyawan yang bisa terancam jika Ditjen Bea Cukai benar-benar dibekukan.

Tekanan itu kini jelas terasa di pundak Djaka dan jajarannya. Tinggal menunggu waktu, apakah komitmen perbaikan yang digaungkan bisa benar-benar mengubah wajah institusi yang satu ini.


Halaman:

Komentar