Di pasar saham, ada satu istilah yang selalu jadi peringatan, terutama untuk investor baru: saham gorengan. Intinya, ini adalah saham yang harganya sengaja digoreng alias dimanipulasi oleh sekelompok orang demi cuan cepat. Yang bikin ngeri, pergerakan harganya itu sama sekali nggak nyambung dengan kondisi riil perusahaannya. Makanya, penting banget buat bisa mengenali ciri-cirinya, biar kita nggak kejebak dan akhirnya merana.
Lalu, apa sih sebenernya saham gorengan itu? Bayangin aja saham dari perusahaan kecil, yang harganya tiba-tiba bisa melonjak gila-gilaan dalam hitungan hari. Tapi naiknya itu bukan karena kinerja perusahaan lagi bagus, lho. Biasanya ada 'bandar' atau pihak tertentu yang main beli besar-besaran buat bikin harga naik. Setelah harga tinggi dan banyak orang tertarik masuk, mereka jual semua. Hasilnya? Harga anjlok seketika. Yang tertinggal cuma investor kecil yang keblinger, gigit jari karena uangnya raib.
Nah, biar kamu nggak termasuk yang keblinger, perhatikan beberapa ciri khas saham gorengan berikut ini.
Pertama, ukuran perusahaannya umumnya kecil. Saham dengan kapitalisasi pasar mini itu lebih gampang dimainkan. Nggak butuh modal selangit buat menggerakkan harganya naik-turun secara drastis.
Kedua, lihat volume perdagangannya. Tiba-tiba saja saham yang biasanya sepi, ramai banget diperjualbelikan. Lonjakan volume yang nggak wajar ini sering jadi pertanda awal ada yang 'masak' saham.
Yang ketiga, harganya bisa meroket tanpa alasan yang jelas. Nggak ada berita bagus dari perusahaan, laporan keuangan juga biasa aja atau malah jelek. Tapi kok harganya bisa naik ratusan persen? Hmm, patut dicurigai.
Artikel Terkait
Pertamina Siagakan Pasokan Energi untuk Penanganan Bencana di Sumatera
Adhi Karya Garap Gedung Batavia, Targetkan Peningkatan Layanan Publik Jakarta
UMKM Banjarnegara Dapat Senjata Ampuh: Konten Video Bisa Pacu Penjualan 30 Kali Lipat
BUMI Pacu Transformasi, Targetkan Akuisisi Tambang Mineral pada 2026