Nixon pun menjabarkan lebih detail. Kenaikan DPK tak hanya didorong oleh segmen ritel melalui platform digital superapp Bale by BTN, tapi juga diperkuat oleh dana dari nasabah institusi, khususnya yang berskala menengah di sektor perumahan dan sektor-sektor pendukungnya.
Dengan tren yang masih terlihat kuat, Nixon merasa optimis. Ia yakin target pertumbuhan kredit dan pembiayaan hingga akhir tahun, yang ditargetkan di kisaran 8 hingga 10 persen, bisa tercapai. Khususnya, ini akan disokong oleh penyaluran ke sektor perumahan lewat program subsidi pemerintah, seperti KPR FLPP Sejahtera dan Kredit Program Perumahan (KPP).
tutur Nixon lagi.
Kemudian, ada juga perkembangan menarik dari sisi aksi korporasi. BTN telah mendapat lampu hijau dari pemegang saham untuk memisahkan unit usaha syariahnya. Rencananya, unit ini akan digabungkan ke bank umum syariah baru, yaitu PT Bank Syariah Nasional (BSN). Nixon menyampaikan, bisnis syariah yang sedang dipisahkan itu diharapkan sudah bisa beroperasi pada Desember 2025. Harapannya, langkah ini bisa memperkuat pertumbuhan industri perbankan syariah di tanah air.
Artikel Terkait
IHSG Pacu Rekor Baru, Tembus 8.602 di Tengah Aksi Jor-joran Investor
Di Balik Saham SMGR: Pemerintah Kuasai Mayoritas, Asing Ikut Main
Rupiah Terseret Sentimen Global, Ditutup Melemah di Rp16.664
Yupi Gelar Restrukturisasi, Tiga Nama Baru Duduki Posisi Kunci