Lalu, langkah konkret apa yang sudah diambil? Inka mengungkapkan bahwa efisiensi biaya menjadi fokus utama. Hingga kuartal III-2025, mereka berhasil memangkas beban produksi hingga 34 persen. Angka yang cukup besar.
Meski begitu, upaya peningkatan penjualan terus digenjot. Mereka berharap momentum libur panjang Natal dan Tahun Baru bisa menjadi penyelamat di akhir tahun.
"Kami berharap momen ini bisa mendongkrak kinerja," tambah Inka.
Namun begitu, ia mengingatkan bahwa optimisme ini tetap dibarengi dengan kehati-hatian. Dinamika pasar dinilai bisa berubah sewaktu-waktu dan berada di luar kendali perusahaan.
Data terbaru menunjukkan kondisi yang agak paradoks. Di satu sisi, pendapatan LIVE justru naik 10,8 persen secara tahunan menjadi Rp204,97 miliar per September 2025. Tapi di sisi lain, laba bersihnya malah anjlok 51,5 persen menjadi Rp10,31 miliar.
Artikel Terkait
Pameran di Bucharest Raup Ratusan Juta, Turis Rumania Ramai-ramai Incar Destinasi di Luar Bali
Pemindahan ASN ke IKN Tersendat, Jumlah Kementerian Membengkak Jadi 48
Apindo Soroti Formula Upah 2026 di Tengah Tekanan Biaya Usaha
Dua Raksasa Industri Kolaborasi Garap Proyek Sampah Jadi Energi di Bali