BNI Garap Transisi Hijau Sawit dengan Panduan ESG Perdana

- Kamis, 20 November 2025 | 07:54 WIB
BNI Garap Transisi Hijau Sawit dengan Panduan ESG Perdana

“Sebagai bank pertama di Indonesia yang punya advisory playbook, ini bukti komitmen kami untuk mendampingi debitur,” tegas Alexandra. Ia menambahkan, langkah ini juga sejalan dengan dukungan BNI terhadap target NDC Indonesia 2060, atau bahkan lebih cepat dari itu.

Proses penyusunan playbook sendiri dilakukan dengan melibatkan banyak pihak. Lewat Focus Group Discussion (FGD) pada 30 Oktober 2025, BNI menggandeng International Finance Corporation (IFC), Kementerian Pertanian, GAPKI, dan PTPN IV. Masukan dari para pemangku kepentingan ini diharapkan membuat playbook jadi lebih aplikatif dan relevan dengan kondisi di lapangan.

Pada acara peluncuran, sejumlah pelaku industri juga berbagi pengalaman. Misalnya, Reina Haronima Tampubolon dari PTPN IV dan Agus Purnomo dari Sinar Mas. Mereka bercerita tentang roadmap transisi ESG yang sudah dijalankan, sekaligus tantangan yang dihadapi selama implementasi.

Di sisi lain, perwakilan pemerintah juga hadir memberikan perspektif kebijakan. Togu Rudianto Saragih dari Kementerian Pertanian memaparkan arah kebijakan untuk mempercepat transisi keberlanjutan. Sementara itu, Mukti Sardjono dari GAPKI menekankan pentingnya kolaborasi antar pelaku usaha.

Alexandra menegaskan, peluncuran playbook ini bukan sekadar program sesaat. Ini adalah bagian dari komitmen pendampingan jangka panjang. “Kami berharap panduan ini bisa jadi acuan praktis bagi pelaku usaha,” katanya. Tujuannya, agar setiap perusahaan punya akses ke pendampingan yang relevan dan solutif di tengah dinamika transisi keberlanjutan yang terus bergulir.

Dengan kehadiran ESG Advisory Playbook ini, BNI semakin mengukuhkan perannya. Tidak hanya sebagai penyedia layanan keuangan, tapi juga sebagai mitra yang aktif mendorong transformasi hijau di sektor-sektor strategis. Langkah ini juga menjadi kontribusi nyata bagi pencapaian target NDC Indonesia menuju net-zero emission 2060, sekaligus memperkuat daya saing industri sawit di kancah global.


Halaman:

Komentar