Wall Street Dibuka Melemah, Tertekan Kekhawatiran Valuasi dan Sinyal Suku Bunga
Pasar saham Amerika Serikat (AS) membuka perdagangan pada Selasa, 18 November 2025, dengan sentimen negatif. Tekanan jual melanda Wall Street didorong oleh dua faktor utama: kekhawatiran atas valuasi saham yang dinilai sudah terlalu mahal dan ketidakpastian mengenai waktu yang tepat untuk penurunan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) pada Desember 2025.
Saham Teknologi dan Chip Jadi Sasaran Tekanan Jual
Sejumlah saham big tech dan semikonduktor menjadi penyumbang terbesar pelemahan indeks. Saham raksasa e-commerce, Amazon, tercatat terkoreksi signifikan sebesar 2,2 persen. Sektor chipmaker juga tidak luput dari tekanan, dengan saham seperti Advanced Micro Devices (AMD) dan Intel (INTC) melemah lebih dari 1 persen.
Nvidia, yang menjadi motor penggerak kenaikan pasar sepanjang tahun, juga terus mengalami profit-taking dengan penurunan 1,2 persen. Ini melanjutkan tren penurunan dari sesi sebelumnya yang hampir menyentuh 2 persen.
Indeks Saham AS Anjlok: Data dan Angka Terkini
Pelemahan terjadi secara luas di tiga indeks utama Wall Street:
Artikel Terkait
Darma Henwa Gelontorkan Rp 1,66 Triliun untuk Buyback Saham
BPBL Papua Barat: 100 Keluarga Fakfak Terima Listrik Gratis dari ESDM & PLN
Dividen Interim TGKA Rp30 Per Saham: Jadwal Cum/Ex Date dan Pembayaran 2025
Prospek IPO Asia Tenggara 2026: Pemulihan, Proyeksi, dan Sektor Unggulan