Smelter Aluminum ADMR Segera Operasi: Prospek Harga Saham 2025 & Analisis Lengkap

- Sabtu, 15 November 2025 | 21:00 WIB
Smelter Aluminum ADMR Segera Operasi: Prospek Harga Saham 2025 & Analisis Lengkap

Tantangan Kinerja Keuangan dan Prospek Pemulihan

Di tengah prospek cerah bisnis aluminium, kinerja keuangan ADMR pada paruh pertama 2025 masih mengalami tekanan. Penyebab utamanya adalah pelemahan harga batu bara metalurgi yang menyebabkan pendapatan perusahaan turun 26,87% secara tahunan menjadi USD 443 juta.

Penurunan pendapatan ini tidak diimbangi dengan penurunan biaya yang sepadan, sehingga margin laba kotor ADMR menyusut dari 54,36% menjadi 40,59%. Akibatnya, laba bersih perseroan terkikis 43,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Faktor Pendukung dan Proyeksi Harga Saham

Meski demikian, sejumlah sinyal positif mulai terlihat. Produksi dan harga batu bara metalurgi menunjukkan tanda-tanda stabilisasi. Sepanjang 2024, ADMR berhasil mencatatkan kenaikan produksi sebesar 29,75% menjadi 6,63 juta ton.

Sementara itu, harga aluminium global justru menunjukkan tren penguatan. Harga aluminium di London Metal Exchange (LME) terus mengalami kenaikan, dengan rata-rata harga pada Oktober 2025 mencapai USD 2.584,57 per ton. Permintaan aluminium global juga diproyeksikan terus tumbuh, didorong oleh industri hijau dan elektrifikasi.

Berdasarkan analisis dengan metode Sum-of-the-Parts (SOTP), nilai wajar saham ADMR diperkirakan berada di level Rp 1.490 per saham. Valuasi ini didukung oleh beberapa faktor kunci, termasuk dimulainya produksi smelter, meningkatnya harga aluminium dunia, rencana ekspansi kapasitas, dan stabilisasi harga batu bara metalurgi.


Halaman:

Komentar