Bakteri Pendegradasi Plastik dari Mangrove Wonorejo: Solusi ITS Atasi Krisis Sampah
Krisis sampah plastik di Indonesia semakin mengkhawatirkan, mencemari daratan, pesisir, dan perairan. Menanggapi tantangan lingkungan ini, sebuah penelitian inovatif dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menawarkan harapan. Prof. Dr. rer. nat. Ir. Maya Shovitri, M.Si., Guru Besar ITS, berhasil mengidentifikasi isolat bakteri dari hutan mangrove Wonorejo, Surabaya, yang memiliki kemampuan mendegradasi limbah plastik.
Mengapa Bakteri dari Mangrove?
Prof. Maya menjelaskan bahwa perairan Indonesia kaya akan mikroorganisme, termasuk bakteri dengan metabolisme unik. Bakteri-bakteri ini mampu mendaur ulang material, baik organik maupun anorganik, sehingga dapat bertahan hidup dalam kondisi ekstrem, seperti di tumpukan limbah plastik. Kawasan hutan mangrove Wonorejo dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan titik akumulasi sedimen dan plastik, menjadikannya habitat ideal untuk menemukan bakteri spesifik pendegradasi plastik.
Metode Penelitian dan Temuan Kunci
Riset yang dimulai sejak 2013 ini menggunakan metode canggih seperti Winogradsky column, soil burial, dan overlying water. Potongan plastik (kresek) ditempatkan dalam sedimen dan air laut yang terkontaminasi untuk memberi kesempatan bakteri beradaptasi dan mendegradasi plastik.
Artikel Terkait
Revolusi Kesehatan Digital Indonesia: 2 Miliar Data, AI, dan Robot Bedah Level 5 Sudah di Sini
Masa Depan Indonesia di Tangan Mereka! Begini Serunya Gelaran Codero National Competition 2025
6 Startup Ini Bakal Ubah Wajah Digital Indonesia: TINC Demo Day Batch X Pamerkan Inovasi Terbaru
POCO F8 Ultra Bocor: Baterai Dikurangi, Tapi Bawa Kejutan yang Bikin Harga Bisa Meledak!