Lantas, bagaimana Nvidia memandang Huawei? Sebagai ancaman atau justru calon mitra? Pertanyaan itu mengemuka dalam sesi tanya jawab.
Jawaban Huang tegas namun penuh respek.
“Mereka adalah rival kami, tetapi kami tetap bisa mengagumi dan menghormati mereka, sambil menjaga hubungan baik. Kompetitor bukanlah musuh. Dunia ini luas, dan saya berharap kami bisa terus bersaing selama bertahun-tahun. Tapi perasaan saya terhadap mereka adalah kekaguman, rasa hormat, dan semangat kompetisi yang tinggi,” ujarnya.
Jadi, begitulah. Di gelanggang persaingan teknologi paling ketat, rasa hormat masih bisa tumbuh. Bahkan antara dua rival berat sekalipun.
Artikel Terkait
IndiHome TV Resmi Hadirkan BBC News dan CBeebies untuk Pemirsa Indonesia
Jalan Tol Dinosaurus di Bolivia: 16.600 Jejak Kaki Ungkap Jalur Migrasi Raksasa Purba
Anak di Bawah 16 Tahun Dilarang Medsos? Pemerhati Anak: Langkah Australia Tepat untuk Lindungi dari Predator Digital
AI 2026: Dari Asisten Digital ke Agen Otonom yang Bekerja Sendiri