Meskipun bukti-bukti yang terkumpul cukup kuat untuk memicu penyelidikan internasional, pemerintahan AS baik di era Biden maupun Trump tetap mempertahankan dukungan militer penuh terhadap Israel. Laporan internal Gedung Putih pada Mei 2024 sempat mengungkap kekhawatiran pelanggaran hukum humaniter, namun tidak diikuti tindakan nyata penghentian pengiriman senjata.
Skandal Internal Perparah Krisis Moral
Krisis moral dalam tubuh militer Israel semakin dalam dengan mundurnya Mayor Jenderal Yifat Tomer-Yerushalmi, pejabat hukum tertinggi Pasukan Pertahanan Israel. Pejabat tersebut mengakui membocorkan rekaman yang menunjukkan tentara Israel menyiksa tahanan Palestina sebelum akhirnya mengundurkan diri dan dipenjara.
Dampak terhadap Tekanan Internasional
Dengan semakin banyaknya bukti yang muncul dari dalam militer Israel sendiri, tekanan global terhadap Israel diperkirakan akan meningkat signifikan. Pengamat menilai perkembangan ini dapat menjadi titik balik dalam penyelidikan internasional di Pengadilan Kriminal Internasional dan berpotensi mengubah persepsi dunia terhadap konflik Gaza.
Perkembangan terbaru ini menunjukkan adanya pergeseran paradigma dalam tubuh militer Israel, di mana aparat hukum internal mulai mempertanyakan legalitas dan moralitas operasi militer yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil dan menghancurkan infrastruktur Gaza.
Artikel Terkait
Israel Akui Somaliland, Uni Afrika dan Negara Arab Serukan Penolakan
Pertamina Bangkitkan 12 Sumur Warga untuk Atasi Krisis Air di Aceh Tamiang
Indonesia dan AS Siapkan Kesepakatan Besar: Mineral Kritis Jadi Taruhan Utama
Warisan Rempah dalam Mangkuk: Menelusuri Kisah di Balik Kuah Soto Banjar