BTN Salurkan KPR FLPP Rp186,58 Triliun, Dukung Program 3 Juta Rumah
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan penyaluran KPR Sejahtera FLPP sebesar Rp186,58 triliun hingga September 2025. Angka ini tumbuh 8,0 persen year-on-year (yoy) dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp172,76 triliun.
Dalam setahun terakhir, BTN telah mengucurkan tambahan dana sekitar Rp13,82 triliun untuk mendukung kepemilikan rumah subsidi masyarakat. Komitmen ini sejalan dengan program pemerintahan dalam percepatan pembangunan perumahan.
BTN Kuasai Pasar KPR Subsidi 62% dengan Kuota 220.000 Unit
Pemerintah meningkatkan kuota KPR FLPP nasional pada 2025 dari 220.000 menjadi 350.000 unit. Dari total ini, BTN dipercaya menyalurkan 220.000 unit, mempertahankan posisinya sebagai penyalur KPR subsidi terbesar dengan pangsa pasar 62 persen.
Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu menjelaskan, dengan kuota 220.000 unit, BTN rata-rata mengakadkan 1.000 rumah per hari. "Ini mesin KPR terbesar yang pernah ada di Indonesia," tegas Nixon dalam keterangan resminya.
Dukungan Penuh untuk Program Tiga Juta Rumah dan Asta Cita
BTN konsisten mendukung program Tiga Juta Rumah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang merupakan bagian dari Asta Cita, khususnya misi membangun dari desa dan pemerataan ekonomi.
Program ini menargetkan pembangunan dua juta rumah di perdesaan dan satu juta rumah di perkotaan. Menurut kajian BTN Housing Finance Center, sektor perumahan memiliki multiplier effect terhadap 185 sub-sektor ekonomi lainnya, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Debt Collector Pukuli dan Rampas Motor Ojol di Bandung, Massa Driver Melawan
Transjakarta Target 400 Juta Penumpang di 2025, Siapkan Transformasi Smart Mobility
Kecelakaan Maut di Madiun Tewaskan Pelajar 15 Tahun, Diduga karena Kurang Konsentrasi
WFH di Jabar Setiap Kamis: Pegawai Malas Kena Potong Tunjangan