Menteri Keuangan Bantah IKN Akan Jadi Kota Hantu, Pastikan Proyek Tetap Berjalan
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara tegas menepis laporan media asing yang menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN) berpotensi menjadi kota hantu. Dalam pernyataannya di Senayan, Jakarta, Purbaya memastikan bahwa pembangunan IKN tetap berjalan sesuai rencana.
"Rasanya nggak akan jadi kota hantu. Kalau ekonominya jadi bagus, uang saya akan banyak. Jadi anda nggak usah takut," ujar Purbaya menanggapi isu tersebut. Dia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada pemberitaan luar negeri yang menilai negatif perkembangan IKN.
Pemerintah disebut terus mendorong partisipasi sektor swasta dalam pembangunan fasilitas perumahan di kawasan IKN. "Harusnya sudah mulai jalan tuh bangunan rumahnya," tambah Purbaya mengenai progres pembangunan saat ini.
Laporan sebelumnya dari surat kabar The Guardian menyoroti kekhawatiran mengenai lambatnya pembangunan IKN dan penurunan investasi swasta. Herdiansyah Hamzah, ahli hukum tata negara Universitas Mulawarman, bahkan menyatakan proyek tersebut sudah menyerupai kota hantu.
Namun, Purbaya mengingatkan untuk tidak mengikuti prediksi dari luar. "Jangan dengar prediksi orang luar, sering salah kok," pungkasnya menegaskan komitmen pemerintah dalam mewujudkan IKN.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Debt Collector Pukuli dan Rampas Motor Ojol di Bandung, Massa Driver Melawan
Transjakarta Target 400 Juta Penumpang di 2025, Siapkan Transformasi Smart Mobility
Kecelakaan Maut di Madiun Tewaskan Pelajar 15 Tahun, Diduga karena Kurang Konsentrasi
WFH di Jabar Setiap Kamis: Pegawai Malas Kena Potong Tunjangan