Dugaan korupsi ini mencuat setelah mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, dalam channel YouTube resminya pada 14 Oktober 2025, mengungkap adanya indikasi mark up biaya proyek. Menurut perhitungan yang disampaikannya, biaya pembangunan kereta Whoosh per kilometer di Indonesia mencapai 52 juta Dolar AS, sementara biaya serupa di China hanya berkisar 17-18 juta Dolar AS.
"Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat... Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini," tegas Mahfud MD. Pernyataan inilah yang kemudian memicu investigasi lebih lanjut dari KPK.
Proses Hukum Berjalan: KPK dan Mahfud Saling Respons
Pada 16 Oktober 2025, KPK secara resmi mengimbau Mahfud MD untuk membuat laporan resmi mengenai temuan tersebut. Proses komunikasi kedua belah pihak berlanjut, dan pada 26 Oktober 2025, Mahfud MD menyatakan kesiapannya untuk dipanggil KPK guna memberikan keterangan. KPK sendiri telah menaikkan status dugaan korupsi Whoosh ke tahap penyelidikan sejak awal tahun 2025.
KPK meyakini masyarakat mendukung penuh progres penyelidikan kasus yang menyedot perhatian publik ini. Investigasi terus dilakukan untuk mengungkap kebenaran di balik dugaan mark up anggaran proyek strategis nasional tersebut.
Artikel Terkait
MNC Bank (BABP) Cetak Laba Rp60,39 Miliar di Q3 2025, Tumbuh 22%! Ini Kunci Suksesnya
Mega Proyek JSDP Pluit 2027: Solusi Atasi Limbah 1 Juta Warga Jakarta, Seperti Apa Dampaknya?
Pimpinan Baru MKNW NTB 2025-2028 Resmi Dilantik, Ini Tugas Berat yang Menanti
BoJ Bekukan Suku Bunga di 0,5%: Alarm Perang Dagang & Tekanan AS Berhasil Diredam?