Nissan menghadapi tantangan finansial yang memerlukan restrukturisasi global, namun pabrikan otomotif Jepang ini tidak menyerah. Inovasi terbaru mereka fokus pada pengembangan baterai solid-state yang menjanjikan revolusi dalam industri kendaraan listrik.
Berdasarkan laporan terbaru, Nissan menjadi pelopor dengan prototipe sel baterai solid-state yang mampu menawarkan jarak tempuh dua kali lipat dibandingkan teknologi baterai lithium-ion konvensional. Terobosan ini menempatkan Nissan pada posisi terdepan dalam perlombaan memproduksi massal baterai solid-state.
Kolaborasi strategis dengan LiCAP Technologies, startup Amerika Serikat yang berbasis di Sacramento, mempercepat realisasi target produksi massal. Keahlian LiCAP dalam teknologi elektroda kering menjadi kunci efisiensi proses manufaktur baterai.
Teknologi elektroda kering menghilangkan kebutuhan proses pelapisan basah tradisional yang mahal dan boros waktu. Metode konvensional menggunakan pelarut cair untuk membentuk bubur yang dilapisi pada foil logam sebelum dikeringkan dalam oven bersuhu tinggi.
Artikel Terkait
Natarnya Lebih Ramai, Tapi Armada Pesawat Belum Pulih Seutuhnya
Destinator Melaju ke Vietnam, Buktikan Daya Pikat SUV Buatan Indonesia
Tarif AS Pukul Ekspor Jerman, Pertumbuhan 2025 Hanya 0,1 Persen
Uang Korban Penipuan WO Dihamburkan untuk Liburan dan Cicilan Rumah