Nissan menghadapi tantangan finansial yang memerlukan restrukturisasi global, namun pabrikan otomotif Jepang ini tidak menyerah. Inovasi terbaru mereka fokus pada pengembangan baterai solid-state yang menjanjikan revolusi dalam industri kendaraan listrik.
Berdasarkan laporan terbaru, Nissan menjadi pelopor dengan prototipe sel baterai solid-state yang mampu menawarkan jarak tempuh dua kali lipat dibandingkan teknologi baterai lithium-ion konvensional. Terobosan ini menempatkan Nissan pada posisi terdepan dalam perlombaan memproduksi massal baterai solid-state.
Kolaborasi strategis dengan LiCAP Technologies, startup Amerika Serikat yang berbasis di Sacramento, mempercepat realisasi target produksi massal. Keahlian LiCAP dalam teknologi elektroda kering menjadi kunci efisiensi proses manufaktur baterai.
Teknologi elektroda kering menghilangkan kebutuhan proses pelapisan basah tradisional yang mahal dan boros waktu. Metode konvensional menggunakan pelarut cair untuk membentuk bubur yang dilapisi pada foil logam sebelum dikeringkan dalam oven bersuhu tinggi.
Artikel Terkait
Purbaya Beri Tenggat Waktu ke Himbara: Dana Koperasi Desa Harus Cair Secepatnya!
Misi Prabowo Cari 1% Anak Jenius Indonesia Dimulai: SMA KTB Buka Pendaftaran, Ini Caranya!
KUR Tembus Rp300 Triliun, Sektor Produksi Serap 60,6% dan Lahirkan 11 Juta Pekerja Baru
Resbob & Bigmo Disidik Bareskrim! Azizah Salsha Tolak Damai Meski Ibu YouTuber Sudah Memohon Maaf