Menurut Dr. Thomas M. Holland, bakteri L. asaccharolyticus membantu memecah senyawa dalam kopi seperti asam kinat. Proses ini menghasilkan senyawa yang, bersama polifenol dan katekin, dapat:
- Mengurangi peradangan.
- Mendukung metabolisme tubuh.
- Menurunkan risiko penyakit kronis seperti jantung.
Kandungan polifenol dan asam klorogenat dalam kopi juga berperan sebagai prebiotik, menciptakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan bakteri baik di usus.
Anjuran Konsumsi Kopi yang Aman dan Sehat
Meski manfaatnya menjanjikan, Prof. Michael Caplan menekankan pentingnya konsumsi secukupnya. Rekomendasi aman adalah 1-2 cangkir kopi per hari, setara dengan batas maksimal 400 mg kafein dari Badan POM AS (FDA).
Kabar baiknya, menambahkan sedikit susu atau gula tidak mengurangi manfaat kopi bagi kesehatan usus. Anda tetap bisa menikmati kopi sesuai selera tanpa khawatir kehilangan khasiatnya.
Dengan memahami manfaat dan batasan konsumsinya, kebiasaan minum kopi dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat untuk mendukung kesehatan usus jangka panjang.
Artikel Terkait
Foxconn Gemparkan Dunia: Investasi Rp 21 Triliun untuk AI, Apa yang Akan Mereka Ubah?
5 Strategi BSI Dongkrak UMKM Naik Kelas & Genjot Ekosistem Halal. Ini Rahasianya!
Mobil James Bond Rp20 M Diselundupkan, Modusnya Bikin Geram!
Paramount PHK 1000 Karyawan: Kiamat PHK di Industri Media Telah Dimulai?