Nusantara62 - Berikut lanjutan Kisah Raja Indara Pitara, cerita rakyat Sulawesi Tenggara:
“Kalau begitu, tinggallah di pondok ini. Nenek senang ada teman karena di sini nenek hidup sendiri.”
“Baiklah, Nek. Saya akan tinggal beberapa hari di tempat ini.”
Dalam hati Indara Pitara tersenyum membayangkan dia dapat melihat lagi para bidadari yang sedang mandi.
Nenek pun merasa gembira karena mendapat teman.
Sesuai dengan perkiraan nenek, rombongan bidadari itu pun datang seminggu kemudian.
Baca Juga: Cerita Rakyat Maluku Utara, Legenda Terjadinya Gunung Dukono, Kisah Nenek Tolori Tertimbun Abu
Indara Pitara tidak lagi sembunyi di balik semak-semak, tetapi ia sudah turun di sumur terlebih dahulu.
Dalam sumur ia menjelma menjadi udang.
Pada saat para bidadari sedang asyik mandi, Indara Pitara pun mulai beraksi.
Baca Juga: Cerita Rakyat Sumatera Utara, Asal Mula Senandung Bilah, Cinta yang Terhempas di Labuhanbatu
Ia menjepit paha bidadari secara bergantian.
“Aduh, jangan kamu cubit-cubit saya, Indara Pitara.”
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nusantara62.com
Artikel Terkait
Insentif Politik Abolisi-Amnesti Prabowo: PDIP dan Gerbong Anies Merapat
Amien Rais ke Jokowi Soal Isu Ijazah Palsu: Siapkan Badan Anda Ya Mas
Di Kongres Demokrat, SBY Singgung Cawe-Cawe: Abuse of Power adalah Dosa Terbesar!
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN