Hal ini membuat Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) justru khawatir terjadap nasib Benny Rhamdani.
Koordinator TPDI Petrus Selestinus coba menerawang, bahwa Benny Rhamdani bisa bernasib seperti jurnalis Aiman Witjaksono dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Seperti diketahui, Benny Rhamdani baru-baru ini bikin geger lewat pernyataannya, pengendali bisnis penempatan ilegal pekerja migran Indonesia yang dipekerjakan di sektor judi online di Kamboja, adalah seseorang yang ia sebut kebal hukum, dengan inisial T.
Petrus pun mengapresiasi keberanian Benny Rhamdani itu.
Menurutnya, ada dua alasan mengapa Benny patut diapresiasi, pertama berani mengungkap di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat kabinet terbatas.
Rapat itu sendiri juga dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kedua, kata Petrus, setelah lama menunggu sejak inisial T dibuka di hadapan Presiden Jokowi dan Kapolri Listyo Sigit, tidak ada tindak lanjut dalam bentuk penyelidikan terhadap si T, maka Benny kemudian memublikasi pernyataannya ke media.
"Bahwa pihaknya telah melaporkan dalam rapat kabinet terbatas soal mastermind berinisial T dalam judi online, namun Presiden Jokowi dan Kapolri Listyo Sigit hanya beri reaksi terkaget-kaget," ucap Petrus.
Menurut Petrus, jika pemerintah serius membasmi judi online harusnya cepat, bukan sekadar kaget.
Artikel Terkait
Merger BUMN Karya Ditargetkan Tuntas Desember 2025, Waskita-Wijaya Karya Masuk Skema Penggabungan
Premanisme dan Ormas Timbulkan Beban Biaya Investasi Hingga 40 Persen
7,5 Juta Mata Pencaharian Terancam, Pedagang Thrifting Serukan Legalisasi ke DPR
Harga Beras Stabil Jelang Nataru, Pemerintah Klaim 214 Wilayah Alami Penurunan Harga