Proses pemulihan pascabencana di Sumatera terus bergulir. Menko PMK Pratikno melaporkan ada kemajuan yang cukup signifikan. Meski begitu, pekerjaan rumahnya masih banyak. Ambil contoh di sektor pendidikan. Dari total sekitar 3.700 sekolah yang terdampak, ratusan di antaranya belum bisa berfungsi normal.
“Di sektor pendidikan, tercatat sekitar 3.700 sekolah terdampak bencana,” ujar Pratikno dalam keterangan pers, Rabu (31/12/2025).
Nah, dari angka itu, sebanyak 587 sekolah masih dalam proses pembersihan. Menurut rencana, target penyelesaiannya sebelum tanggal tertentu. Sementara itu, untuk mengakali proses belajar mengajar yang tak boleh terhenti, 54 sekolah terpaksa memakai tenda sebagai ruang kelas sementara.
Di sisi lain, upaya menyediakan tempat tinggal darurat bagi korban juga terus digenjot. Hingga akhir Desember lalu, pembangunan huntara di tiga provinsi sudah menunjukkan hasil. Tercatat 1.050 unit telah mulai dibangun, bahkan sebagian sudah selesai. Rinciannya, 450 unit dikerjakan oleh BNPB bersama pemda, dan 600 unit lagi dibangun lewat dukungan Danantara.
Perlahan tapi pasti, lebih dari separuh wilayah kabupaten dan kota yang kena dampak sudah beralih fase. Mereka tak lagi di status tanggap darurat, melainkan masuk ke masa transisi menuju rehabilitasi dan rekonstruksi.
Artikel Terkait
Museum Nasional Indonesia Naikkan Harga Tiket Mulai 2026, Dewasa Rp50 Ribu
Ulekan Batu vs Blender: Chef Ungkap Rahasia Rasa yang Terjaga
SoftBank Gempur OpenAI dengan Investasi Rp686 Triliun
BMKG Bantah Isu Badai Ekstrem dan Squall Line di Malam Tahun Baru