Helikopter Polri Menembus Banjir, Bantuan Turun dari Langit untuk Aceh Tamiang

- Jumat, 26 Desember 2025 | 03:45 WIB
Helikopter Polri Menembus Banjir, Bantuan Turun dari Langit untuk Aceh Tamiang

“Atas perintah Bapak Presiden kepada Bapak Kapolri, Polri diminta segera melakukan tindakan nyata dalam rangka mitigasi bencana,” kata Trunoyudo di Pondok Cabe, Sabtu (29/11/2025).

Personel yang dikerahkan pun mencapai puluhan ribu. Bantuannya bukan cuma sembako biasa, tapi benar-benar penopang hidup di kondisi darurat. Mulai dari kebutuhan khusus anak dan ibu, obat-obatan, kasur lipat, makanan siap saji, selimut, sampai air bersih. Peralatan SAR, perahu karet, tenda, hingga genset turut dikirim.

“Semua unsur dilibatkan: Polisi Udara, Polair, Tim Rescue Baharkam, K9, Brimob, Logistik, Forensik DVI, Kedokteran Polri, dan unsur lainnya,” jelas Trunoyudo.

Di Sumatera Utara, cerita serupa terulang. Akses darat ke Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah putus total. Solusinya kembali ke udara. Helikopter melakukan airdrop ke desa-desa terpencil seperti Pagaran Lambung, Naga Timbul, dan Nauli wilayah yang sudah berhari-hari terisolasi.

Waastamaops Kapolri Irjen Laksana menegaskan, ini soal kehadiran negara di saat warga paling membutuhkan.

"Metode airdrop menjadi pilihan efektif untuk memastikan bantuan tiba tepat waktu. Melalui helikopter, petugas menurunkan makanan siap saji, air bersih, selimut, obat-obatan, dan perlengkapan darurat lainnya," kata Laksana pada Minggu (30/11/2025).

Bagi warga yang terjebak, bantuan dari langit itu lebih dari sekadar barang. Itu adalah tanda bahwa mereka tidak dilupakan. Seorang warga Desa Pagaran Lambung tak bisa menyembunyikan getar suaranya.

“Kami terputus sejak banjir besar itu. Bantuan yang dijatuhkan dari helikopter ini benar-benar menyelamatkan kami,” ujarnya.

Sementara di Sumatera Barat, pada Selasa (23/12/2025), helikopter Dauphin AS365N3 kembali mengudara. Ia membawa ratusan kilogram bahan makanan ke Palambayan, Agam. Penerbangan itu sekaligus dimanfaatkan untuk memantau dari atas wilayah yang dilanda banjir dan longsor, mengumpulkan data untuk penanganan yang lebih terpadu.

Rangkaian operasi besar-besaran ini, dengan segala risiko dan keletihannya, pada akhirnya menyampaikan pesan yang jelas. Di tengah bencana yang seolah tak berakhir, warga dipastikan tidak berjuang sendirian.


Halaman:

Komentar