Stasiun Gambir Siap Berbenah, Diusulkan Jadi Simpul Kota yang Lebih Nyaman

- Jumat, 26 Desember 2025 | 01:25 WIB
Stasiun Gambir Siap Berbenah, Diusulkan Jadi Simpul Kota yang Lebih Nyaman

“Arahannya jelas,” kata Bobby.

“Kami akan optimalisasi lahan dengan menata zona komersial dan ruang publik yang multifungsi. Kawasan stasiun akan terintegrasi penuh dengan pusat kegiatan di sekitar Medan Merdeka. Nantinya, fungsi komersialnya juga akan beragam, disesuaikan dengan segmen pengunjung.”

Dari sisi konektivitas, gambaran ke depan terlihat mulus. Stasiun Gambir akan menjadi hub terpadu yang menyambungkan Kereta Api Jarak Jauh, Commuter Line, MRT Jakarta, dan layanan bus tanpa jeda. Bahkan, penataannya merambah hingga integrasi dengan ruang hijau dan taman kota di kawasan Monas.

Bayangkan saja: elemen vegetasi akan menghiasi sela-sela bangunan hingga atap gedung. Tujuannya satu: menciptakan lingkungan yang lebih teduh dan humanis di tengah gegap gempitanya pusat kota.

Urgensi pembenahan ini makin terasa jika melihat data. Pada puncak Angkutan Nataru periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, aktivitas di Gambir luar biasa padat. Hanya sampai 23 Desember sore saja, stasiun ini sudah mencatat 156.002 penumpang keberangkatan dan 147.071 kedatangan untuk kereta jarak jauh. Angka itu diprediksi masih akan bertambah.

Data tersebut bukan sekadar statistik. Itu adalah bukti nyata peran strategis Gambir sekaligus pengingat bahwa pembaruan tak bisa lagi ditunda.

“Kami akan laksanakan arahan pemerintah ini setahap demi setahap,” pungkas Bobby Rasyidin.

Fokusnya tetap satu: memperkuat fungsi Stasiun Gambir sebagai simpul transportasi utama yang terintegrasi sempurna dengan sistem mobilitas dan tata ruang Jakarta secara keseluruhan.


Halaman:

Komentar