“Kami berharap presiden terpilih Taiwan juga melanjutkan kerja sama dengan kami,” kata Firdaus yang didampingi wakilnya, Yono Hartono, Ketua Bidang Luar Negeri SMSI Retno Intani dan Sekretaris Jenderal M Nasir.
Lai telah mendeklarasikan kemenangannya Sabtu malam. Dia mengalahkan dua pesaingnya.
“Malam ini milik Taiwan. Kami berhasil menjaga Taiwan tetap berada di Peta Dunia,” kata Lai di depan para pendukungnya yang meluapkan kegembiraan.
Seperti dikutip CNN, Lai mengatakan, Pemilihan Umum yang ia menangkan, menunjukkan kepada dunia. Bahwa Rakyat Taiwan memiliki komitmen untuk Demokrasi.
“Saya harap China bisa mengerti,” kata Lai.
Pemilihan Presiden Taiwan tersebut, dalam bayang-bayang ancaman China yang menganggap Lai sebagai Tokoh Separatis. China mengatakan Taiwan bagian dari China.
Namun demikian rakyat Taiwan mengabaikan peringatan China dan tetap berbondong-bondong menuju tempat Pemungutan Suara.
Hasil penghitungan suara dari Komisi Pemilihan Pusat, Lai (Partai DPP) mendapat suara lebih dari 40 persen dari total suara. Sementara pesaingnya, Hou Yu-ih dari Partai Oposisi Kuomintang (KMT) memperoleh Suara 33.49%, dan Ko Wen-je dari Taiwan People’s Party (TPP) mendapat Suara 26.45%.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: geliatekonomi.com
Artikel Terkait
Insentif Politik Abolisi-Amnesti Prabowo: PDIP dan Gerbong Anies Merapat
Amien Rais ke Jokowi Soal Isu Ijazah Palsu: Siapkan Badan Anda Ya Mas
Di Kongres Demokrat, SBY Singgung Cawe-Cawe: Abuse of Power adalah Dosa Terbesar!
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN