Jadi, di mana letak apresiasinya pada Trump? Putin rupanya memisahkan antara niat seseorang dengan realitas di lapangan. Dia menilai Trump benar-benar ingin perdamaian, tapi menurutnya, masalahnya bukan di AS. Tanggung jawab untuk menghentikan perang ini, klaim Putin, justru ada di pundak Ukraina dan sekutu-sekutu Eropanya.
Negara-negara Barat lah yang dianggapnya sebagai penghalang perdamaian, karena terus mendukung Kiev tanpa henti.
Di sisi lain, tentu saja, Kiev punya jawaban sendiri. Ukraina dengan keras menolak semua tuntutan Rusia itu. Mereka bertekad tidak akan menyerahkan sejengkal pun wilayah mereka, titik. Jadi, meski ada pujian untuk Trump yang mengambang di udara Moskow, jalan buntu antara kedua negara yang bertempur ini terlihat masih sangat panjang dan sulit.
Artikel Terkait
Yen Melemah Meski BOJ Akhiri Era Suku Bunga Nol
Jeruji Hingga Rujuk: Drama Selebriti yang Mengisi Jumat Publik
Jangan Asal Pindah Kursi di Pesawat, Bisa Bahayakan Nyawa
Delapan Aplikasi Mata Elang Terancam Dihapus Usai Dugaan Bocorkan Data Nasabah Leasing