“Target pertumbuhan 8 persen membutuhkan instrumen yang siap bekerja,” tegasnya.
Baginya, kawasan industri ibarat mesin pertumbuhan yang efektif. Ia mampu mendorong tiga hal sekaligus: investasi, hilirisasi, dan yang tak kalah penting, penyerapan tenaga kerja secara cepat.
Di sisi lain, peran Kemlu dinilai sangat krusial. Diplomasi yang selama ini dilakukan perlu diarahkan agar minat investor internasional tidak sekadar wacana. Mereka harus dibawa ke sektor dan lokasi yang benar-benar siap menerima. Dengan begitu, setiap pembicaraan di meja diplomasi punya peluang besar berujung pada realisasi yang nyata di lapangan.
Kerja sama ini, pada akhirnya, ingin memastikan bahwa upaya menarik investor tidak berhenti di promosi. Tapi langsung menuntun mereka ke pintu yang tepat.
Artikel Terkait
Mobil Super™ Luncurkan Formula Baru, Sasar Mesin Konvensional hingga Hybrid
Inflasi Jepang Membandel di Angka 3%, BOJ Bersiap Putuskan Kenaikan Suku Bunga Bersejarah
Harga Sembilan Bahan Pokok Anjlok, Pasar Dihujani Kabar Baik
Polri Umumkan Jadwal Contraflow Nataru 2025, Ini Rinciannya untuk Japek dan Jagorawi