Di Istana Merdeka, Rabu lalu, Menteri Investasi Rosan Roeslani bertemu Presiden Prabowo Subianto. Agenda utamanya? Melaporkan perkembangan terbaru soal rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah. Proyek ambisius ini, kata Rosan, berawal dari inisiatif pribadi sang Presiden.
“Saya baru saja melaporkan ke Presiden,” ujar Rosan kepada awak media usai pertemuan.
Dia menjelaskan, Prabowo sendiri yang memberi amanat untuk mewujudkan pembelian dan pembangunan fasilitas khusus bagi jemaah haji dan umrah Indonesia di Arab Saudi. Tugas itulah yang kini sedang dia jalankan.
Langkah konkretnya sudah dimulai. Pemerintah, lewat Badan Pengelola Investasi, telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk sebuah hotel di kawasan Thakher, Makkah. Hotel itu punya kapasitas cukup besar: 1.461 kamar yang tersebar di tiga menara.
“Karena kan baru mulai Januari nanti, kita pakai perjanjian bersyarat dulu,” jelas Rosan.
Namun begitu, pembelian hotel itu hanya bagian kecil dari gambaran besarnya. Pemerintah juga sudah mengamankan lahan seluas lima hektare yang letaknya persis di depan hotel tadi. Di atas lahan itulah nantinya akan dibangun 13 tower tambahan plus satu mal, membentuk suatu kawasan terpadu.
Yang menarik, lokasinya disebut-sebut sangat strategis. Hanya sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram. Jarak itu jauh lebih dekat dibanding lokasi pemondokan yang selama ini digunakan jemaah haji Indonesia.
Artikel Terkait
Prabowo Blusukan ke Tiga Kabupaten Sumbar yang Porak-Poranda Diterjang Banjir
Gibran Tegaskan Prioritas untuk Lansia dan Anak di Tengah Runtuhnya 95 Jembatan di Gayo Lues
Di Balik Layar Kuliah: Seorang Dosen dan Perjuangan Menjaga Rumah dari Jarak Jauh
Pramono Anung Pacu Penetapan UMP DKI 2026 Lebih Cepat dari Tenggat Pusat