BYD Motor Indonesia sedang mengamati dengan saksama perkembangan ekosistem mobil listrik di sini. Ternyata, yang masih jadi soal bukan cuma soal stasiun pengisian daya. Lembaga pembiayaan untuk kredit kendaraan listrik pun masih bisa dihitung jari.
Kondisi itu rupanya mendorong pabrikan asal China tersebut untuk ambil langkah sendiri. Mereka berencana menghadirkan layanan pembiayaan secara mandiri pada 2026 mendatang.
Memang, kalau kita lihat, sangat sedikit perusahaan pembiayaan yang mau melayani kredit mobil listrik. Alasannya klasik: nilai jual kembali atau resale value kendaraan listrik di Indonesia masih dianggap belum stabil. Hal ini bikin perusahaan pembiayaan berpikir dua kali sebelum mengucurkan dana ke konsumen.
Nah, karena itulah BYD memutuskan untuk membuat solusinya sendiri. Proses pendirian perusahaan pembiayaan mereka saat ini dikatakan sudah masuk tahap akhir. Tinggal menunggu persetujuan saja sebelum mulai beroperasi.
Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther T Panjaitan, menjelaskan lebih lanjut.
"Kami sedang dalam finalisasi pembentukan perusahaan finansial untuk pembiayaan kendaraan," ujarnya di Bogor, Minggu (14/12/2025).
"Tujuannya jelas. Pertama, tentu untuk memberi kenyamanan dan dukungan finansial bagi calon pelanggan BYD. Yang kedua, ini kan bagian dari membangun ekosistem otomotif yang lengkap," lanjut Luther.
Artikel Terkait
UMP 2026 Segera Diteken, Besaran Kenaikan Masih Jadi Misteri
Menteri ESDM Pastikan Stok BBM dan Elpiji Aman untuk Nataru
Bencana Sumatera: 140 Ribu Rumah Porak Poranda, Pemerintah Siapkan Relokasi
OJK Pacu Regulasi ETF Emas Syariah, BRI-MI Gandeng Pegadaian dan CIMB Niaga