Kasusnya merujuk ke masa lalu Arce, jauh sebelum jadi presiden. Dia dituduh terlibat mengalihkan dana sekitar 700 juta dolar AS saat menjabat menteri ekonomi di era Evo Morales (2006-2019). Uang yang seharusnya untuk masyarakat adat dan petani itu, kata Oviedo, dipakai untuk kepentingan lain.
Di sisi lain, muncul suara pembelaan. Maria Nela Prada, sekutu dekat dan juga mantan menteri di kabinet Arce, mengecam keras aksi aparat. Dia menyebutnya sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang terang-terangan.
Prada mengungkapkan, Arce sempat menghubunginya sesaat sebelum komunikasi terputus sama sekali. Situasi itu meninggalkan ketegangan yang masih terasa di ibu kota Bolivia.
Penangkapan seorang mantan presiden tentu bukan hal sepele. Ini menandai babak baru dalam gelombang pemberantasan korupsi di Bolivia, sekaligus meninggalkan banyak tanda tanya tentang dinamika politik di sana pasca pergantian kekuasaan.
Artikel Terkait
Kolkata Bergolak, Penonton Mengamuk Saat Janji Penampilan Messi Tak Terpenuhi
Harga Cabai dan Bawang Meroket, Pasar Pangan Panas di Akhir Pekan
Kemenag Siapkan KUA Keliling untuk WNI di Luar Negeri
Tragedi di Brown University: Dua Tewas dalam Penembakan di Kampus Ivy League