Lantas, apa yang dinilai oleh IICG? Menurut lembaga tersebut, transformasi BNI berhasil memperkuat fondasi tata kelola. Caranya? Melalui pengembangan ekosistem bisnis digital, peningkatan daya saing, dan tak ketinggalan, penguatan manajemen risiko. Semua itu bagian dari strategi besar untuk menjaga kinerja yang berkelanjutan.
Di sisi lain, BNI juga gencar memperbarui platform teknologinya. Proses bisnis dibuat lebih efisien. Layanan diperluas, menjangkau segmen ritel, komersial, hingga perbankan global. Targetnya jelas: menjadikan BNI bank dengan standar layanan dan tata kelola yang bisa bersaing di kancah internasional.
Okki menambahkan penekanan penting. Transformasi ini bukan cuma soal mengejar pertumbuhan semata.
“BNI kini bertransformasi tidak hanya untuk mengejar pertumbuhan, tetapi memastikan keberlanjutan, efisiensi, serta customer experience yang semakin baik,” jelasnya.
Pada akhirnya, BNI meyakini satu hal. Implementasi GCG yang kuat dan konsisten adalah kunci utama. Kunci untuk menjaga kepercayaan stakeholder dan memastikan pertumbuhan yang sehat untuk tahun-tahun mendatang.
Dengan capaian CGPI 2025 ini, posisi BNI sebagai bank dengan tata kelola terbaik di Indonesia semakin kokoh. Komitmen untuk terus meningkatkan standar pun tetap menguat, mengikuti tuntutan industri dan harapan publik yang terus berkembang.
Artikel Terkait
Garuda Pertiwi Naik Peringkat, Tapi Jalan di Asia Masih Terjal
OJK: Ekonomi Global Mulai Stabil, Tapi Risiko Fiskal Masih Mengintai
Wings Air Buka Rute Langsung Malang-Lombok, Liburan Akhir Tahun Makin Lancar
Setengah Abad Mengukir Rumah, BTN Tembus Rp504 Triliun KPR