Daihatsu Taft F10 1977: Kisah Restorasi dan Pesona SUV Mini yang Jadi Primadona di Malang

- Rabu, 10 Desember 2025 | 06:12 WIB
Daihatsu Taft F10 1977: Kisah Restorasi dan Pesona SUV Mini yang Jadi Primadona di Malang

Ini jadi kontras banget sama pesaingnya kala itu, kayak Mitsubishi Jeep atau Jeep CJ-5. Rival-rivalnya itu pada pakai mesin dengan kapasitas dua sampai tiga kali lebih gede. Makanya, kehadiran Taft F10 dengan konsep minimalisnya dulu dianggap cukup menarik.

Lantas, gimana caranya mobil dengan mesin sekecil itu bisa punya tenaga cukup? Rahasianya ada di rasio transmisi. Girboks, transfer case, sampai final gear-nya dirancang dengan rasio yang kasar. Alhasil, performa mobil ini lebih mengandalkan tarikan gir, bukan semata-mata tenaga mesin.

Dari bodi dan sasis, Taft F10 ini kental banget nuansa jadulnya. Pakai sasis tangga yang kaku, ditambah gardan solid di depan dan belakang. Suspensinya? Masih pakai per daun di semua roda. Jadi, rasa berkendaranya itu rigid dan autentik, persis SUV lawas pada umumnya.

Perkembangannya, pada 1977 Daihatsu di Jepang meluncurkan penyempurnaan, yaitu model F20 yang sudah dibekali mesin 1.600 cc dari Toyota. Ada juga varian diesel DG atau F50 yang kemudian baru masuk ke Indonesia sekitar 1979.

Nah, yang menarik, meski versi baru sudah muncul, pasar Indonesia justru tetap setia dengan F10 spesifikasi asli. Baru setelah produksinya dihentikan, posisinya digantikan oleh F50. Fakta ini bikin Taft F10 yang ada di sini jadi model paling tua dan sekarang termasuk yang paling susah dicari. Barang langka, pokoknya.


Halaman:

Komentar