Perjalanan berlanjut ke Chevron pada 2005. Di sana ia memimpin tim di divisi human resource. Setelah tiga tahun, ia memutuskan pindah. Dan pilihannya jatuh pada SKK Migas.
Di SKK Migas, bakatnya terus berkembang. Ia mengawali tugas sebagai spesialis pemanfaatan ekspatriat. Tak butuh waktu lama, kepercayaan diberikan. Hudi lalu memegang jabatan manajer perencanaan organisasi dan SDM selama lebih dari empat tahun.
Kariernya terus menanjak. Ia diangkat menjadi senior manajer untuk sistem organisasi dan manajemen. Sejak 2017, ia memangku berbagai peran strategis. Mulai dari perencanaan SDM, ketua tim penanganan COVID-19, hingga Kepala HRD. Ia juga pernah memimpin Institut SKK Migas.
Puncaknya, pada Oktober 2025, Hudi resmi ditunjuk sebagai Wakil Presiden Sekretaris. Sepanjang perjalanannya di SKK Migas, fokus utamanya memang di bidang pengembangan manusia dan komunikasi.
Kini, semua itu telah berakhir di sebuah halte bus di Sudirman. Sebuah perjalanan panjang terhenti dalam sekejap, meninggalkan kisah tentang seorang profesional yang gugur dalam aktivitas rutinnya.
Artikel Terkait
Akses Jalan Nasional Aceh Mulai Pulih Pasca Banjir Bandang
Hodak Tegaskan Fokus ke Malut, Bukan Mimpi Final Lawan Ronaldo
Menteri Kelautan Korsel Mundur di Tengah Badai Dana Gereja Unifikasi
Nasib Kuota Impor BBM Swasta Akan Ditentukan Pekan Depan