Thamanat mengakui pertanyaan itu wajar. Masalah perbatasan memang sensitif. Namun begitu, dia menjelaskan bahwa sudah ada kerangka kerja tata kelola olahraga internasional yang mengatur situasi semacam ini. “Salah langkah bisa berakibat luas, merugikan komunitas olahraga secara keseluruhan,” ujarnya, memberi peringatan.
Di sisi lain, langkah-langkah konkret sudah diambil di lapangan. Petugas keamanan dan personel militer telah dikerahkan ke titik-titik vital. Thamanat juga memperkirakan, kecil kemungkinan suporter Kamboja akan datang dalam jumlah besar ke berbagai venue pertandingan. Situasi ini, meski memprihatinkan, sedikit banyak mempermudah pengawasan.
Sebagai Ketua Otoritas Olahraga Thailand, Thamanat tak bekerja sendirian. Dia berkoordinasi erat dengan Menteri Pariwisata dan Olahraga, Atthakorn Sirilatthayakorn, yang juga menjabat ketua panitia SEA Games. Upayanya jelas: menyatukan semua lembaga dan asosiasi olahraga terkait untuk mencari solusi terbaik.
Pada akhirnya, pesannya tegas. Thailand, sebagai tuan rumah, akan berupaya maksimal. Mulai dari penyelenggaraan upacara pembukaan yang meriah, hingga yang paling krusial: memberikan perlindungan dan keamanan bagi seluruh wakil dari Kamboja.
Artikel Terkait
Nasib Kuota Impor BBM Swasta Akan Ditentukan Pekan Depan
Penjualan Motor Anjlok 11% di November, Ekspor Juga Merosot
Persib Tunggu Lawan Berat di 16 Besar, Pohang hingga Ratchaburi Berpotensi Jadi Batu Ujian
Final Kecil di Chiangmai: Indonesia U-22 Hadang Myanmar demi Harapan Tipis Lolos