"Hari Jumat, 5 Desember 2025, kekuatan ditambah sebanyak 80 orang untuk pembersihan dan dibantu satu unit kendaraan damkar (pemadam kebakaran)," ucap dia.
Yang cukup menyita perhatian adalah kondisi pasien yang masih bertahan. Meski lantai dua tidak kebanjiran, dan masih ada pasien dirawat di sana, fasilitasnya boleh dibilang nol besar. Tidak ada lagi alat medis yang berfungsi.
"Menurut keterangan dari Kepala RSUD Tamiang, di lantai 2 yang kebetulan tidak terkena banjir, masih ada pasien dirawat hingga pada saat ini, walaupun tidak ada lagi alat medis yang bisa digunakan," ujar Subhi Fitra.
Evakuasi ke rumah sakit di Medan sebenarnya sudah ditawarkan. Tapi, kata dia, pelaksanaannya masih menunggu kondisi akses jalan yang lebih baik. "Kepala RSUD Tamiang telah menawarkan untuk dilaksanakan evakuasi ke RSU wilayah Medan, akan tetapi masih menunggu akses semakin membaik," tambahnya.
Memang, bencana di Aceh Tamiang ini cukup hebat. Wilayah itu sempat terisolasi, aksesnya sulit ditembus. Namun begitu, upaya bantuan terus berjalan. Pemerintah pusat dan daerah perlahan tapi pasti sudah mulai mengirimkan logistik untuk warga yang terdampak. Saat ini, gabungan dari BNPB, TNI, Polri, dan pemda setempat masih terus bergerak menyalurkan bantuan, berjuang memulihkan keadaan.
Artikel Terkait
ISPA Jadi Ancaman Utama di Pengungsian Korban Bencana Sumbar
Air Rob Satu Meter Rendam Permukiman Padat di Ancol
Harimau Malaya Gempur Laos 4-1, Puncaki Grup B SEA Games
Bencana di Sumatera Buka Borok: Cadangan Pangan Daerah Masih Jauh dari Aman