Kemendag Intensifkan Pengawasan MinyaKita Jelang Nataru 2026

- Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:25 WIB
Kemendag Intensifkan Pengawasan MinyaKita Jelang Nataru 2026

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2026, pengawasan terhadap distribusi MinyaKita kian digencarkan. Kementerian Perdagangan tak mau ambil risiko. Mereka bergerak cepat untuk memastikan stok minyak goreng kemasan sederhana itu tersedia dan harganya tak melonjak di tingkat konsumen.

Pada Jumat lalu, 5 Desember 2025, suasana di Pasar Pucang Anom, Surabaya, tampak ramai seperti biasa. Di tengah keriuhan itu, tim dari Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag turun langsung memantau lapangan. Mario Josko, yang memimpin pengawasan, menyatakan kegiatan ini merupakan bagian dari langkah antisipasi menyambut hari besar keagamaan nasional.

“Kami mengintensifkan pengawasan, khususnya di pasar-pasar pantauan seperti Pasar Pucang Anom ini,” ujar Mario.

“Tujuannya jelas: memastikan ketersediaan stok dan harga yang sesuai aturan untuk masyarakat.”

Hasil pantauan di pasar itu cukup menggembirakan. Stok MinyaKita terpantau mencukupi dan yang terpenting, dijual tepat di harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter. Data nasional per hari yang sama pun menunjukkan tren positif. Rata-rata harga MinyaKita di tingkat nasional berada di angka Rp16.700 per liter, relatif stabil dibanding minggu sebelumnya. Di Surabaya, harganya bahkan sudah sesuai HET.

Menurut Mario, pasar tradisional seperti Pucang Anom mendapat pasokan dari sejumlah produsen, antara lain PT Mahesi Agri Karya, PT Megasurya Mas, dan Wilmar Group. Koordinasi yang erat antara Dinas Koperasi dan Perdagangan Kota Surabaya dengan para produsen ini dinilai kunci menjaga kelancaran pasokan.

“Kerja sama ini kami harap bisa menjaga harga tetap stabil,” tambahnya.

Namun begitu, pengawasan tak hanya berfokus pada pasar ritel. Pemerintah juga mengawasi langsung para produsen di Surabaya yang punya peran strategis, khususnya untuk memasok wilayah Indonesia Timur. Dua nama besar, PT Mahesi Agri Karya dan Wilmar Group, menjadi perhatian utama.


Halaman:

Komentar