Arif Satria Tinggalkan Warisan Rp3 Triliun dan Peringkat Global di IPB

- Jumat, 05 Desember 2025 | 08:45 WIB
Arif Satria Tinggalkan Warisan Rp3 Triliun dan Peringkat Global di IPB

Rabuan di IPB University, 3 Desember 2025, punya nuansa yang khas. Bagi Arif Satria, acara rutin itu menjadi yang terakhir kalinya. Ia kini telah beralih peran, ditunjuk Presiden RI untuk memimpin BRIN. Di hadapan lebih dari seribu dosen dan tenaga kependidikan di Grha Widya Wisuda, suasana haru dan bangka bercampur jadi satu.

Tak sekadar laporan kinerja biasa, Arif lebih banyak bercerita. Ia menggambarkan perjalanan panjang transformasi kampus yang dipimpinnya hampir delapan tahun terakhir. Ada rasa syukur, juga pesan penting yang ingin ia tinggalkan.

“Membangun integritas berarti membangun trust,” tegasnya.

“Kepercayaan antar-sesama itu fondasi. Tahap yang kondusif untuk berbuat dan modal penting kemajuan bangsa. Trust ditambah kapabilitas, minus agenda pribadi, harus tetap kita jaga. Semua demi institusi. IPB harus selalu jadi yang utama,” ujar Arif dalam keterangan terpisah, Jumat (5/12).

Prestasi selama kepemimpinannya memang tak main-main. Saat awal ia menjabat pada 2017, peringkat dunia IPB masih berkutat di angka 750-800. Kini, di tahun 2025, mereka berhasil melesat hingga menembus peringkat 300 besar dunia. Lompatan yang fantastis.

Di sisi lain, pada THE Interdisciplinary Science Rankings, IPB bahkan menduduki peringkat 42 dunia. Posisi pertama di Indonesia pun masih kokoh dipegang.

Namun begitu, Arif tak hanya meninggalkan prestasi. Ia juga mewariskan sejumlah proyek strategis yang sudah dirancang untuk periode 2026–2029. Nilainya tak tanggung-tanggung, hampir mencapai Rp3 triliun.

Deretannya panjang. Mulai dari pembangunan lapangan mini soccer dengan rumput inovatif karya IPB, laboratorium biobank untuk penyimpanan material genetik, hingga gedung Common Class Room di Kampus Baranangsiang. Ada juga asrama New Ekasari, Rice Innovation Center (RICE), dan laboratorium bengkel engineering.


Halaman:

Komentar